
Wedung mtsnuraum.sch.id – Sebanyak 74 guru MI, 110 guru MTs, 13 guru MA, serta 14 Kepala Madrasah, sesuai data di Kementerian Agama akan mengikuti Asesmen Kompetensi Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah (AKG, AKK, dan AKP) yang akan dilakukan pada November 2020 di MTs Nu Raudlatul Muallimin
AKG, AKK dan AKP merupakan baseline pelaksanaan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) Madrasah tahun 2021. Hasil Asesmen antara lain peta sebaran dan kompetensi guru, kepala, dan pengawas madrasah (mapping competency).
“Itu akan jadi dasar implementasi program pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berorientasi kepada mutu dan pemerataan,” tegas Kepala MTs NU Raudlatul Muallimin Wedung, H. Salman Dahlawi, M. Pd. I yang kebetulan menjadi penanggung jawab AKG di MTs NU Raudlatul Mualliin.
Sejumlah tahapan sudah dilakukan, antara lain: penyiapan aplikasi SIM-AKG yang terintegrasi dengan Simpatika. Instrumen soal asesmen kompetensi sudah disusun dan segera direviu oleh tim reviewer untuk diidentifikasi uji keterbacaan dan kontennya secara terperinci.
“Seluruh soal asesmen kompetensi ini akan diintegrasikan dengan subtansi Modul PKB Madrasah. Semoga pelaksanaan program AKG, AKK dan AKP pada bulan November 2020 ini dapat menjadi dasar bagi program-program kementrian agama terkait peningkatan profesionalitas pendidik di lingkungan Kementrin Agama.
Waka Kurikulum MTs NU Raum, Agus Sunaro, S. Pd. mengatakan asesmen kompetensi bertujuan meningkatkan kualitas leadership, enterpreneurship, dan integritas.
“Asesmen diharapkan akan menguatkan kualitas leadership dan mengembangkan jiwa entrepreneur guru, kepala. dan pengawas madrasah,” terang Agus Sunarko disela-sela Pelaksanaan AKG, AKK dan AKP yang berlangsung di Lab. Com 1 MTs NU Raum , Kamis, 19 November 2020.
Kualitas leadership yang baik antara lain ditunjukkan dengan kemampuan merumuskan dan mengimplementasikan visi dan misi yang berkualitas. Selain itu, guru dan kepala madrasah juga mampu menunjukkan arah yang baik kepada peserta didiknya.
Terkait penguatan integritas, Agus Sunarko menilai itu diperlukan sebagai pondasi dalam menghadapi tantangan global.
“Integritas yang kuat akan melahirkan insan yang taat, bermutu dan berdaya saing. Dari sini kita sadar betul agar lembaga pendidikan pendidikan dapat melahirkan manusia otentik,” jelasnya.
Hal ini sejalan dengan Kemenag yang sedang getol mempersiapkan peserta didik madrasah dengan kecakapan abad ke 21 (the 21th century skills). Kecakapan itu mencakup critical thinking, communication, creativity, collaboration, and digital literacy.
“Peserta didik harus ditanamkan mentalitas berdaya saing global. Sebab mereka nantinya akan menjadi global citizenship, warga dunia yang sekaligus sebagai global worker, pekerja global, setidaknya pada level nasional dan negara-negara ASEAN,” ujarnya.
Pelaksanaan AKG sudah selesai namun ada beberapa catatn yang harus disampaikan agar pelaksannaan AKG di tahun depan lebih baik. Catatn-catatn tersebut terkait dengan sbeberapa soal yang tidak bisa terjawab. Ada soal yang idak tercetak miring padahal perintahnya tercetak miring. Ada juga soal yang harus bergaris bawah namun tidak ada garis bawahnya. Ada soal yang tidak ada gambarnya sehingga tidak terjawab. Ada juga ada teksnya namun tidak jelas.